Mari bersama untuk mengkaji Memahami Aperture dan Depth of Field Pada Fotografi supaya kita tahu kebenaranya. Dan mengenai informasi yang beredar diberbagai sumber internet semiga kita dapat melihat dari sisi lainya ya jangan langsung percaya atau langsung menyalahkanya. Mari bersama-sama untuk membuktikan nya.
Memahami Aperture dan Depth of Field Pada Fotografi
Elemen pendukung dalam segitiga exposure diantaranya ISO, Shutter Speed dan Aperture. Aperture erat hubunganya dengan Depth of Field. Pertama kita akan membahas tentang Aperture terlebih dahulu.
Aperture adalah ukuran seberapa besar lensa terbuka saat kita mengambil sebuah foto. Ketika kita menekan tombol rana (shutter), lubang di depan sensor akan terbuka. Settingan aperture lah yang menentukan seberapa besar lubang tersebut terbuka. Semakin besar lubang terbuka, semakin banyak volume cahaya yang masuk, begitu sebaliknya.
Aperture dinyatakan dalam f-stop. Sobat mungkin sering mendengar istilah bukaan 5,6 (di kamera tertulis f5,6). Semakin kecil nilai f-stop nya berarti semakin besar bukaan lensa, sebaliknya semakin besar nilai f-stop nya berarti semakin kecil bukaan lensa. Perhatikan gambar berikut;
Memahami Depth of Field dan hubunganya dengan Aperture
Depth of Field (DOF) adalah ukuran seberapa besar atau seberapa jauh bidang fokus pada sebuah foto. DOF lebar berarti sebagian besar objek dalam foto baik yang terdekat dengan kamera ataupun yang terjauh akan terlihat tajam dan fokus. DOF sempit berarti hanya sebagian objek saja yang terlihat tajam dan fokus, sisanya akan terlihat tidak fokus/blur.
DOF sempit DOF lebar |
Untuk mendapatkan DOF yang lebar sobat perlu mensetting aperture pada bukaan kecil (misal f/16 atau f/22). Sedangkan untuk mendapatkan DOF sempit sobat harus mensetting aperture pada bukaan terlebar pada lensa yang sobat miliki (misal f/1,8 atau F/2).
Perhatikan gambar berikut;
Yang perlu sobat perhatikan adalah ketika kita membuka lensa dengan bukaan lebar maka volume cahaya yang masuk pun akan semakin banyak yang mengakibatkan gambar akan terlihat lebih terang. Misal sobat ingin mengambil foto dengan DOF sempit (bukaan pada f1,8) dan ternyata gambar yang dihasilkan overexposed, maka sobat perlu melakukan setting ulang pada dua elemen segitiga exposure lainya guna mendapatkan exposure yang tepat. Misal dengan menaikan shutter speed atau menurunkan nilai ISO.
Dan Sekian ulasan Memahami Aperture dan Depth of Field Pada Fotografi
Semoga dengan kajian Memahami Aperture dan Depth of Field Pada Fotografi,kita semua dapat menumukan kebenaran dari sebuah makna kedutan yang ada dan semoga portal Arti dan pertanda kedutan data menambah nilai manfaat dan pengetahuan bagi kita semua.
0 Response to "Memahami Aperture dan Depth of Field Pada Fotografi"
Posting Komentar