Apa Bedanya Dokter Spesialis Ortopedi Dengan Chiropractic?

Apa Bedanya Dokter Spesialis Ortopedi Dengan Chiropractic? - Hi Share, Berbagi Info, Sangatlah menyenangkan selain bisa menambah pengetahuan kita semua juga bis menambah wawasan kita semua. Dan mengenai Apa Bedanya Dokter Spesialis Ortopedi Dengan Chiropractic? itu sendiri. Kita bisa mengkajinya apakah info tersebut benar atau tidak atau bahkan kebenaran yang selama ini kita yakini justru bisa dipatahkan dengan teori Apa Bedanya Dokter Spesialis Ortopedi Dengan Chiropractic?.

Judul Artikel : Apa Bedanya Dokter Spesialis Ortopedi Dengan Chiropractic?

Mari bersama untuk mengkaji Apa Bedanya Dokter Spesialis Ortopedi Dengan Chiropractic? supaya kita tahu kebenaranya. Dan mengenai informasi yang beredar diberbagai sumber internet semiga kita dapat melihat dari sisi lainya ya jangan langsung percaya atau langsung menyalahkanya. Mari bersama-sama untuk membuktikan nya.

Share lain:


Apa Bedanya Dokter Spesialis Ortopedi Dengan Chiropractic?

Pada artikel sebelumnya telah sedikit dibahas tentang terapi chiropractic yang diduga penyebab kematian seorang gadis cantik. Chiropractic adalah salah satu pengobatan tradisional yang berfokus pada gangguan muskuloskeleta dan sistem saraf (misal keluhan nyeri punggung, nyeri leher dan sendi, sakit kepala dll). Chiropractic adalah metode pengobatan untuk membetulkan struktur tulang belakang dengan menggunakan tangan, tanpa bedah atau obat-obatan. 

Antara ortopedi dan chiropractic memang sama-sama menangani tulang dan persendian, lalu apa bedanya dokter spesialis ortopedi dengan chiropractic?

Sebelumnya mari kita simak dulu apa itu ortopedi:


Bedah ortopediBedah ortopedi atau orthopaedi (juga dieja orthopedi) ialah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang cedera akut, kronis, dan trauma serta gangguan lain sistem muskuloskeletal. Dokter bedah ortopedi menghadapi sebagian besar penyakit muskuloskeletal termasuk artritis, trauma dan kongenital menggunakan peralatan bedah dan non-bedah (sumber : Wikipedia)Sistem muscoloskeletal atau sistem lokomotor adalah sistem organ yang memberikan kemampuan kepada hewan dan manusia untuk bergerak menggunakan sistem otot dan rangka. Sistem musculoskeletal terdiri dari: tulang (kerangka), otot, tulang rawan, tendon, ligamen, sendi dan jaringan ikat lain yang mendukung dan menyatukan jaringan dan organ.

Untuk mendapatkan gelar spesialis ortopedi, minimal harus lulus fakultas kedokteran (umum atau dokter bedah) terlebih dahulu baru menjalani residensi bedah ortopedi yang terdiri dari 1 tahun pelatihan bedah umum dan dilanjutkan 4 tahun pelatihan bedah ortopedi. Lulusan pelatihan ini kemudian diberi gelar SpOT (spesialis ortopedi dan traumatologi) atau SpBO (spesialis bedah ortopedi). Banyak dari lulusan residen ortopedi yang mengikuti pelatihan subspesialisasi atau biasa disebut fellowship. Beberapa contoh subspesialisasi ortopedi diantaranya :
  1. Bedah tangah
  2. Bedah bahu dan siku
  3. Rekonstruksi sendi total
  4. Ortopedi anak
  5. Bedah kaki dan pergelangan kaki
  6. Bedah tulang belakang
  7. Onkologi muskuloskeletal
  8. Bedah kedokteran olahraga
  9. Trauma ortopedi
Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi - Konsultan Spine., Didik Librianto mengatakan bahwa chiropractic bukanlah bagian dari bidang ilmu kedokteran atau tidak masuk ke dalam kurikulum pendidikan dokter ortopedi. Lebih lanjut dr. Didik mengatakan bahwa spesialis ortopedi tidak boleh melakukan manipulasi berlebihan atau adjusment pada tulang pasien, seperti menggeser-geser tulang pasien tanpa ada pemeriksaan terlebih dahulu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa chiropractic (walaupun terapis/chiropractor bergelar dokter) pada dasarnya bukanlah dokter medis lulusan fakultas kedokteran. Kedua bidang ini (ortopedi dan chiropractic) menangani tulang dari aspek yang berbeda dan metode yang berbeda.



Terapi chiropracticDi lain pihak, dokter chiropractic, Magieline Rosalina menjelaskan bahwa chiropractic hingga saat ini memang masih dianggap sebagai pengobatan tradisional. "Kita juga punya prosedur yang harus dipatuhi. sebelum diterapi, pasien diwawancara apakah punya riwayat penyakit, diperiksa tulangnya, persendiannya. Pemeriksaannya banyak, harus detail." terang Magieline. Ia melanjutkan bahwa terapi chiropractic juga tidak hanya pada adjusment, namun ada banyak teknik chiropractic termasuk menggunakan alat bantu atau instrument. Teknik apa yang digunakan tergantung pada hasil pemeriksaan pada pasien. Chiropractor tidak akan melakukan terapi jika hasil pemeriksaan menunjukkan tidak memungkinkan untuk diterapi chiropractic.

Saat ini memang banyak metode pengobatan non-medis (pengobatan alternatif). Namun sangat disarankan sebelum memilih salah satu metode pengobatan alternatif untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis atau umum, sesuai dengan keluhan.

Untuk Sobat yang hanya sedang kelelahan, otot terasa tegan atau gangguan insomnia, Sobat tidak perlu mencari klinik chiropractic atau klinik-klinik pengobatan alternatif lainnya dulu. Silahkan Sobat baca artikel Air Hangat dan Garam, Terapi Sehat Murah Meriah. Semoga ulasan pada artikel tersebut dapat membantu Sobat mengatasi keluhan-keluhan seperti di atas.



Dan Sekian ulasan Apa Bedanya Dokter Spesialis Ortopedi Dengan Chiropractic?

Semoga dengan kajian Apa Bedanya Dokter Spesialis Ortopedi Dengan Chiropractic?,kita semua dapat menumukan kebenaran dari sebuah makna kedutan yang ada dan semoga portal Arti dan pertanda kedutan data menambah nilai manfaat dan pengetahuan bagi kita semua.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apa Bedanya Dokter Spesialis Ortopedi Dengan Chiropractic?"

Posting Komentar