Fakta Medis Dibalik Mitos Kedutan Pada Mata

Fakta Medis Dibalik Mitos Kedutan Pada Mata - Hi Share, Berbagi Info, Sangatlah menyenangkan selain bisa menambah pengetahuan kita semua juga bis menambah wawasan kita semua. Dan mengenai Fakta Medis Dibalik Mitos Kedutan Pada Mata itu sendiri. Kita bisa mengkajinya apakah info tersebut benar atau tidak atau bahkan kebenaran yang selama ini kita yakini justru bisa dipatahkan dengan teori Fakta Medis Dibalik Mitos Kedutan Pada Mata.

Judul Artikel : Fakta Medis Dibalik Mitos Kedutan Pada Mata

Mari bersama untuk mengkaji Fakta Medis Dibalik Mitos Kedutan Pada Mata supaya kita tahu kebenaranya. Dan mengenai informasi yang beredar diberbagai sumber internet semiga kita dapat melihat dari sisi lainya ya jangan langsung percaya atau langsung menyalahkanya. Mari bersama-sama untuk membuktikan nya.

Share lain:


Fakta Medis Dibalik Mitos Kedutan Pada Mata

Bicara soal mitos, pada artikel sebelumnya dibagiin telah membahas Fakta Menarik Dibalik Mitos Seputar Mie Instan. Nah, kali ini kita akan membahas mitos yang juga selama tahunan - bahkan puluhan tahun - beredar di masyarakat. Ya, kita akan membahas fakta medis dibalik mitos kedutan pada mata.

fakta medis kedutan pada mataKelopak mata berkedip-kedip atau bergerak sendiri atau yang biasa disebut kedutan pasti pernah dialami setiap orang. Kedutan biasanya terjadi selama beberapa detik dan biasanya hanya terjadi sekali atau dua kali dalam sehari. Di masyarakat luas tersebar mitos seputar kedutan ini, jika kedutan terjadi di mata sebelah kiri pertanda kita akan menangis, jika kedutan terjadi di mata sebelah kanan pertanda ada orang yang merindukan kita atau akan ketiban rejeki. Entah sejak kapan mitos ini berkembang dan bagaimana sejarahnya, bukan itu pembahasan utamanya, yang akan kita bahas kali ini adalah fakta medis dibalik mitos kedutan pada mata itu sendiri.


Kedutan atau istilah medisnya Blepharospasm (Beb) adalah kontraksi otot tak terkontrol yang menyebabkan kontraksi di sekitar mata. Tidak ada penyebab khusus untuk kondisi ini, namun faktor kelelahan dan stress diduga menjadi pemicu utamanya. 

Menurut Burt Dubow, OD, FAAO, pakar mata dari Contact Lens and Cornea Section of the American Optometric Association, kedutan bukan masalah medis yang serius. Kedutan adalah kontraksi yang melibatkan otot orbicularis oculi. Kedutan terjadi karena serabut saraf di dalam otak mengalami kontraksi sesaat. Denyutan pembuluh darah tiba-tiba seperti mengalami rangsangan (kontraksi) yang membangkitkan aliran listrik melalui nervus facialis yang membuat mata kejang sesaat. 

Tidak jauh berbeda dengan pendapat seorang ahli naturopati, Riani Susanto, ND, CT., mata berkedut bisa disebakan oleh faktor keturunan, trauma fisik dan infeksi. Hal ini membuat saraf bergerak dan otot mata berkontraksi/kedutan (dystonia). Atau bisa juga karena stres dan kelelahan, sehingga kontraksi otot menjadi tidak terkendali dan menyebabkan terjadinya kedutan pada daerah sekitar mata (blepharospasm). 

Dari dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kedutan bukanlah suatu kondisi gangguan kesehatan yang serius, namun perlu diperhatikan jika kedutan berlangsung lama, frekuensi terjadinya kedutan relatif berdekatan (beberapa kali dalam sehari) atau bahkan kelopak mata menjadi menutup dengan sendirinya. Kedutan akut seperti itu dicurigai pertanda mengalami gangguan saraf.

Berikut ini beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya kedutan:

1. Stress

Mata berkedut bisa jadi pertanda stress karena disaat stress mata menjadi tegang. Hindari faktor-faktor penyebab stress agar kedutan pada mata berkurang. Mata yang dipaksakan berkerja terus menerus, melihat satu fokus dalam waktu yang lama (misal bekerja di depan komputer) juga dapat menyebabkan stress pada mata.

2. Kelelahan

fakta medis dibalik kedutan pada mataKurang tidur yang disebabkan oleh stress, aktifitas berlebih atau gangguan insomnia juga bisa menjadi pemicu kedutan. Bekerja terlalu lama di depan komputer juga dapat membuat mata menjadi lelah. Bukan hanya lelah, bekerja terlalu lama di depan komputer juga beresiko menjadi pemicu gangguan kesehatan lainnya. Untuk lebih jelasnya Sobat bisa baca pada artikel Resiko Bekerja Terlalu Lama Didepan Komputer. Segera istirahatkan mata atau penuhi waktu tidur sekitar 7 jam per hari guna menghindari reaksi kedutan pada mata.

3. Iritasi pada permukaan mata

Ketiak bagian luar mata mengalami iritasi, bisa menjadi pemicu kedutan pada mata. Kondisi mata yang kering atau alergi juga bisa menjadi penyebab kedutan.

Informasi menarik lainnya : Fakta Menarik Dibalik Kebiasaan Kerokan 

Nah sobat, itulah sedikit penjelasan ilmiah dari mitos kedutan pada mata. Jadi jika mata kiri Sobat mengalami kedutan, tidak perlu stress karena memikirkan mitos kalau akan tertimpa kesedihan. Justru Sobat harus memanage fisik dan pikiran agar tidak stress guna mengatasi efek kedutan tersebut. Jika kedutan mulai semakin parah dan mengganggu aktifitas sehari-hari, sebaiknya Sobat segera berkonsultasi dengan dokter, jangan sampai sesuatu yang sepele menjadi kondisi serius yang memerlukan penanganan khusus.



Dan Sekian ulasan Fakta Medis Dibalik Mitos Kedutan Pada Mata

Semoga dengan kajian Fakta Medis Dibalik Mitos Kedutan Pada Mata,kita semua dapat menumukan kebenaran dari sebuah makna kedutan yang ada dan semoga portal Arti dan pertanda kedutan data menambah nilai manfaat dan pengetahuan bagi kita semua.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fakta Medis Dibalik Mitos Kedutan Pada Mata"

Posting Komentar