Mari bersama untuk mengkaji 3 Kasus Kematian Karena Penggunaan Deodorant Spray supaya kita tahu kebenaranya. Dan mengenai informasi yang beredar diberbagai sumber internet semiga kita dapat melihat dari sisi lainya ya jangan langsung percaya atau langsung menyalahkanya. Mari bersama-sama untuk membuktikan nya.
3 Kasus Kematian Karena Penggunaan Deodorant Spray
Penggunaan deodorant saat ini merupakan hal yang wajar, bahkan sebagian orang mengganggap itu sebagai sesuatu yang wajib guna menunjang rasa percaya diri mereka. Ya, deodorant memang sangat membantu kita mengontrol bau badan. Tapi sobat juga perlu berhati-hati menggunakan deodorant khususnya bentuk spray karena dibalik manfaatnya ternyata deodorant bentuk spray memiliki bahaya yang cukup tinggi bahkan dapat menyebabkan kematian.
Berikut ini 3 kasus kematian karena penggunaan deodorant spray yang kami rangkum dari beberapa sumber :
1. Caitlyn Allen
Caitlyn Allen (14 tahun), dari San Francisco, Teesside, meninggal dunia di rumah seorang temannya setelah menghirup zat beracun dari deodorant yang ia pakai. Ahli patologi Dr Mark Egan, yang melakukan pemeriksaan otopsi, mengatakan bahwa penyebab kematian adalah keracunan butane. Butane berfungsi sebagai propellent yang ditemukan di dalam aerosol. Ia menjelaskan butane dapat menyebabkan kematian dalam beberapa cara, sering menghambat fungsi otak sehingga dapat menyebabkan otak secara efektif memerintahkan organ tubuh untuk berhenti bekerja. Dr Egan mengatakan alasan mengapa dia yakin penyebab kematian tersebut adalah karena butane ditemukan di dalam hidung, bukan di dalam tubuhnya, yang membuktikan kalau Caitlyn menggunakan deodorant hari itu. (sumber : Mirror.co.uk)
2. Daniel Hurley
Seorang anak laki-laki bernama Daniel Hurley (12 tahun) meninggal dunia setelah menggunakan deodorant di kamar mandi yang sempit. Daniel ditemukan di kamar mandi rumahnya di kota Sandiacre, Nottingham., dalam kondisi pingsan dan detak jantung yang tidak normal. Daniel meninggal dunia di rumah sakit lima hari kemudian dari karena kondisi cardiac arrhythymia, atau serangan jantung aritmia. Dokter konsultan patologi. Dr Andrew Hitchcock, yang melakukan pemeriksaan postmortem pada Daniel, mengatakan bahwa ia tidak menemukan penyakit, alkohol atau obat-obatan dalam tubuh Daniel. Serangan jantung aritmia yang dialami Daniel diakibatkan oleh paparan zat pelarut cair (solvent) yang terhirup saat menggunakan deodorant. (sumber : Dailymail.co.uk)
3. Yonatan Capewell
Seorang remaja dari Oldham, Yonatan Capewell (16 tahun) meninggal dunia karena paparan zat deodorant karena obsesinya dengan kebersihan diri. Hasil otopsi memperlihatkan bahwa di dalam tubuh Yonatan terdapat gas propane dan butane dengan dosis 10 kali lebih banyak dari dosis mematikan. Dalam darah Yonatan ditemukan 0.37mg butane per liter, dan jumlah yang sama dengan propane, sedangkan tingkat 0,1 mg per liter sudah dapat berakibat fatal. (Sumber : News.bbc.co.uk)
Data di atas hanya salah 3 dari banyaknya kasus kematian yang diakibatkan penggunaan deodorant spray secara berlebihan.
Data di atas hanya salah 3 dari banyaknya kasus kematian yang diakibatkan penggunaan deodorant spray secara berlebihan.
Para ahli telah memperingatkan menghirup zat kimia dari aerosol dapat mengakibatkan reaksi alergi kulit dan kesulitan pernapasan atau asma. Bahkan dalam beberapa kasus walaupun masih jarang ditemui, penggunaan deodorant berlebihan dapat memicu serangan jantung yang dapat berakibat fatal bahkan hingga menyebabkan kematian, seperti kasus-kasus tersebut di atas.
1. Menyebabkan asma
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada deodorant spray dapat terhirup ketika digunakan yang dapat mengakibatkan iritasi pada organ-organ sistem pernapasan. Resiko ini semakin tinggi bagi mereka yang memiliki alergi terhadap bahan kimia tertentu.
2. Memicu alergi kulit
Penggunaan deodorant dapat memicu alergi kulit seperti eksim. Reaksi kulit terhadap alergi dapat beragam, mulai dari ruam/kemerahan pada kulit dan gatal-gatal. Mereka yang tidak memiliki riwayat alergi sekalipun dapat menjadi sensitif terhadap unsur kimia yang terdapat pada produk-produk deodorant.
3. Memicu serangan jantung dan kanker payudara
Kandungan-kandungan bahan kimia yang terdapat pada deodorant dapat terhirup dan menumpuk dalam tubuh. Tumpukan bahan kimia, khususnya gas butane dan propane yang menurut para ahli dapat merujuk pada serangan jantung dan kanker payudara. Walaupun sampai saat ini belum ada penelitian khusus hubungan antara deodorant dan kanker payudara, namun sebaiknya kita sebagai konsumen dapat lebih berhati-hati dalam penggunaan produk-produk yang mengandung bahan-bahan kimia seperti deodorant.
Tips aman menggunakan dan memilih deodorant
- Sebaiknya memilih deodorant berbentuk stick atau roll on karena tidak menggunakan aerosol. Jika tetap ingin menggunakan deodorant spray, gunakan di tempat terbuka atau berventilasi baik agar aerosol dapat langsung menguap dan mengurangi resiko terhirup.
- Hindari deodorant dengan bahan parabens, seperti methylparaben, prophylparaben, ethylparaben, atau buthylparaben., karena kandungan tersebut diindikasi dapat memicu kanker payudara.
- Pastikan ketiak dalam kondisi kering sebelum menggunakan deodorant dan tunggu deodorant hingga mengering sebelum memakai pakaian untuk menghindari noda kekuningan pada pakaian. Hentikan pemakaian jika mengalami gejala alergi seperti ruam/kemerahan, gatal-gatal atau rasa perih pada kulit.
- Gunakan deodorant tidak berlebihan.
- Di setiap produk deodorant biasanya mencantumkan peringatan penggunaan, sebaiknya perhatikan peringatan penggunaan tersebut terlebih dahulu.
Artikel kesehatan menarik lainnya:
Dan Sekian ulasan 3 Kasus Kematian Karena Penggunaan Deodorant Spray
Semoga dengan kajian 3 Kasus Kematian Karena Penggunaan Deodorant Spray,kita semua dapat menumukan kebenaran dari sebuah makna kedutan yang ada dan semoga portal Arti dan pertanda kedutan data menambah nilai manfaat dan pengetahuan bagi kita semua.
0 Response to "3 Kasus Kematian Karena Penggunaan Deodorant Spray"
Posting Komentar